PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BENAR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Zaman sekarang dimana teknologi yang semakin canggih dan adanya era globalisasi yang membuat manusia berbondong-bondong untuk menjadi manusia masa kini. Warga Indonesia terutama, supaya tidak dibilang kuper mereka menjadi masyarakat konsumtif dan lebih mengikuti gaya western dibandingkan budayanya sendiri. Yang membuat Indonesia semakin menurun adalah warganegara yang tidak terlalu mencintai bahasanya sendiri, yaitu bahasa Indonesia. Mereka selalu lebih mengutamakan untuk bisa bahasa Inggris terlebih dahulu, pahadal kita tinggal di Indonesia.
Apalagi anak jaman sekarang, kalau nilai bahasa inggrisnya jelek mereka akan sangat malu sedangkan jika nilai pelajaran bahasa indonesianya jelek, mereka akan menganggap itu sangat wajar. Ingat teman, kita hidup dimana? Cintai negerimu sendiri. Walaupun negeri kita terlalu banyak sampah masyarakat tapi Indonesia adalah Ibu Pertiwi.
Apakah kalian tidak malu sudah mengucap sumpah pemuda berulang kali? Itu sumpah dan harus dilaksanakan. Banyak bahasa Indonesia dirubah seenak kita saja, seperti penyingkatan bahasa, bahasa Indonesia di balik dan gabungan anatara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.
Ada beberapa faktor penyebab lunturnya bahasa Indonesia  :
1.      Teknologi makin canggih
2.      Munculnya westernisasi
3.      Adanya istilah anak gaul
4.      Mengikuti tren
Banyak bahasa baru yang diciptakan masyarakat tanpa sebuah makna atau bahasa Indonesia yang dibuat terbalik seperti gadanta, sabeb, sabi, dll atau dengan disingkatnya bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia seharusnya tidak boleh dilakukan, bahasa Indonesia telah diciptakan dan seharusnya kita menghargai tersebut dengan memiliki jiwa nasionalisme.
Contohnya seperti kata ‘hirau’, banyak masyarakat yang salah mengartikan kata ‘hirau’. Contohnya seperti “jangan hiraukan kata-kata anak itu!” atau “hiraukan saja saja anak itu!” diantara kata-kata tersebut, mana yang benar?.
Menurut KBBI, hirau atau menghiraukan berarti memedulikan, mengacuhkan, mengindahkan, memperhatikan. Namun, banyak orang yang salah dalam menggunakan kata tersebut. Misalnya “orang gila itu hiraukan saja” dalam kalimat tersebut telah menggunakan  diksi yang salah, karena jika diartikan menurut bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi “orang gila itu pedulikan saja” sedangkan maksud dari kalimat tersebut “jangan pedulikan”.
Kembali lagi kepertanyaan sebelumnya. Manakah yang benar?  Jadi, kata yang benar adalah “jangan hiraukan kata-kata anak itu!”.
            Disalahsatu arti dari kata menghiraukan tersebut ada kata ‘mengacuhkan’. Selama ini yang masyarakat tahu, mengacuhkan atau acuh berarti “mengabaikan” dan ternyata persepsi terhadap kata tersebut salah. Masyarakat kerap kali mengatakan  “ acuhkan saja perkataan musuhmu” yang menurut pengguna kalimat tersebut memiliki arti “abaikan saja perkataan musuhmu”. Contoh lainnya “kamu tidak mengacuhkan perkataannya, ternyata kamu pendengar yang baik” yang menurut pengguna dalam kalimat tersebut “tidak mengacuhkan” yang berarti “tidak mengabaikan”.
Kebenarannya terdapat dalam KBBI yang mengartikan acuh atau mengacuhkan berarti memedulikan, peduli, mengindahkan. Contoh menurut KBBI “tidak ada seorangpun yang mengacuhkan nasib anak itu” yang memiliki arti “memperdulikan”. Nah, kalian sudah tahu bukan kalau bahasa yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat ada banyak kata-kata yang disalahkan artinya.

Harusnya yang seperti itu harus kita pilah, jangan mengambilnya tanpa disaring terlebih dahulu. Boleh kita mengikuti jaman, tapi jangan membuat bahasa Indonesia menjadi terancam punah dengan adanya era globalisasi. Cara mengatasi kepunahan itu bisa dengan adanya pendidikan formal tentang pembelajaran bahasa Indonesia setiap hari, sosialisai tentang bahasa Indonesia terutama daerah dari pemerintah kepada masyarakat dn orang luar. Atau bisa dimulai dari diri kita sendiri dengan membiasakan diri untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar seperti lebih banyak memahami tentang kamus bahasa Indonesia, belajar dengan giat, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerbit Erlangga

Resensi Buku