GENRE NASKAH ANAK


GENRE NASKAH ANAK
Menurut Lukens, secara garis besar ia membedakan genre sastra anak ke dalam 6 macam, yaitu :
1.      Realisme
     Realisme dalam karya sastra dipahami bahwa cerita yang dikisahkan mungkin saja ada dan terjadi. Dalam genre ini, peristiwa diceritakan secara masuk akal dan logis, dengan berbagai peristiwa, aksi, dan interaksi yang seolah-olah memang benar terjadi. Selain isi dan jalan cerita yang masuk akal dan dapat dipercaya.
      Ada beberapa cerita yang dapat dikategorikan ke dalam genre realisme, yaitu :
a)      Cerita Realisme
     
Bercerita tentang masalah sosial dengan tokoh protagonis sebagai pelaku cerita. Konflik yang diceritakan merupakan konflik yang berhubungan dengan masalah sendiri, orang lain, ataupun masalah sosial yang bersifat realis.
      Untuk cerita anak, cerita diselesaikan dengan tetap mempertahankan logika. Akhir yang realis, membuat anak agar dapat memahami diri sendiri, orang lain, atau sosial, melalui tokoh-tokoh cerita, serta konflik yang dapat dipercaya
b)     Realisme Binatang
     
Bercerita tentang binatang yang non fiksi. Dalam realisme binatang ini memunculkan bentuk fisik binatang dengan habitat, cara dan siklus hidup mereka. Namun cerita fabel tidak dikategorikan sebagai realisme binatang.
      Contoh cerita realisme binatang adalah Planet Satwa, Wild Africa, Big Cat Diary, dll. Cerita realis bintang juga dapat ditulis menarik dengan memasukan manusia sebagai perantara dan menjelaskan tentang kehidupan binatang. Sehingga pengetahuan tentang binatang yang diperoleh anak lebih mendekati realistis.
c)      Realisme Historis
     
Mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau, lengkap dengan factual-logisnya. Misalnya mendeskripsikan rumah, jalan, dan kondisi ingkungan pada saat peristiwa berlangsung. Biasanya, cerota bersejarah mengacau pada peristiwa besar atau nama tokohnya yang memiliki nilai kesejarahan, Seperti : Pangeran Diponegoro, Pangeran Imam Bonjol, Bandung Lautan Api, dll.
d)     Realisme Olahraga
     
Cerita olahraga adalah cerita yang berkaitan dengan keolahragaan. Realism olahraga ini juga dapat dipakai untuk menanamkan nilai kejujuran, keadilan, kedisplinan, dll.

2.      Fiksi Formula
      
Genre ini disebut  fiksi formula karena memiliki pola-pola tertentu yang membedakannya dengan jenis yang lain, misalnya cerita misteri, cerita detektif, yang memiliki pola tertentu dalam gaya penceritaannya.

3.      Cerita Fantasi
      
Fantasi menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Dalam cerita fantasi menampilkan tokoh, alur, tema yang kebenarannya dipertanyakan, walaupun didalam cerita fantasi masih terdapat peristiwa realis. Misalnya cerita manusia yang bisa berbicara dengan binatang. Jika didunia nyata, perbuatan manusia patut dipertanyakan, karena merupakan hal tak wajar jika manusiaberbicara dengan binatang.

4.      Sastra Tradisional
       Istilah “tradisional” menunjukan bahwa cerita yang dulu, telah mentradisi, tak tahu kapan dimulainya, dan tak tahu siapa yang mengarangnya, dan dikisahkan secara lisan. Berbagai cerita tradisional tersebut telah banyak dibukukan, sehingga cerita tak akan hilang dari masyarakat.
       Jenis cerita yang dikelompokan dalam genre ini adalah fabel, dongen, mitos, dan legenda.

5.      Puisi
      Genre puisi anak dapat berwujud puisi lirik tembang tradisonal anak, naratif, dan puisi personal.

6.      Non Fiksi
      Sejumlah buku bacaan anak nonfiksi ditulis dengan kadar artistik yang tinggi, sehingga anak yang membaca pun tidak jenuh, malah memperoleh pemahaman dan kesenangan. Nonfiksi ada beberapa sub genre, yaitu buku informasi dan biografi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerbit Erlangga

Resensi Buku