KATAKAN “NO” PADA KORUPSI

google.com

Kita sebagai warganegera Indonesia mewajibkan untuk membela dan melindungi Negara ini dari ancaman dalam dan luar. Tetapi, hal utama yang harus dilakukan adalah ancaman dari dalam, karena jika gagal. Ancaman luar juga akan mudah untuk diterobos. salahsatu dari dalam yaitu Korupsi. Pasti kalian lelah selalu mendengar kata korupsi, sudah banyak spanduk yang membicarakan tentang “anti korupsi” but korupsi masih tetap berdiri tegak.

Sebelum membicakan lebih jauh lagi, kita harus tahu apa itu korupsi. gak lucu kan kalau kita bahas korupsi tanpa tahu pengetahuan dasarnya. Okay, langsung aja Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,  menyogok) Dan korupsi termasuk kejahatan luarbiasa dikaarenakan tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak dan dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sebenarnya ada 3 faktor utama korupsi itu terjadi, yaitu :
1)   Niat
2)   Kesempatan
3)   Kewewenang
Seseorang tidak akan melakukan kalau tidak didari oleh niat, jika dia sudah memiliki niat dilanjutkan dengan kesempatan. Dia akan membuat sebuah peluang atau kesempatan kapan seseorang itu akan memulai. Dan semua koruptor pasti memiliki wewenang yang memperkuat segala kesempatan yang ada. Pelaku korupsi tidak hanya ada seorang, tapi lebih banyak orang dengan wewenang yang berbeda.

kenapa sih pada pejabat masih melakukan korupsi padahal mereka sudah mendapatkan gaji yang besar dan tunjangan yang menguntungkan? apa mereka kurang iman? kurang mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga tanpa tahu malu mereka melakukan perbuatan yang tercela. Buat apa sekolah dengan pembelajaran yang selalu membahas “dilarangnya korupsi”. bodoh.

Korupsi dapat memberi dampak buruk dari segala aspek.
  1. Ekonomi : Meningkatnya utang negara. Mereka yang korupsi, rakyat yang menderita. Karena mereka yang sudah menjadi warga negara yang baik dengan membayar pajak negara, diharuskan kecewa karena wakil rakyatnya yang memakan uang dengan rakus.
  2. Sosial   : Lambatnya pengentasan kemiskinan rakyat, dan matinya etika sosial ataupun politik.
  3.  Pertahanan dan Keamanan : Lemahnya garis batas negara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerbit Erlangga

Aula Serba Guna